Kemudian pada tahun 1733 ditemukan kembali oleh orang yang berkebangsaan Belanda bernama CA. Lons, dan pada tahun 1855 seorang yang bernama Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu pada bilik candi. Namun tidak lama berselang seseorang yang bernama Isaac Groneman melakukan hal yang sangat merusak. Ia melakukan membongkar secara besar-besaran. Batu candi tersebut ditumpak secara sembarang di sungai Opak.
Namun pada tahun 1902-1903 Theodoor van Erp mulai kembali memelihara bagian-bagian candi yang sudah hampir runtuh. Dan pada tahun 1918-1926 perawatan candi tersebut dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan caranya yang lebih sistematis dan bermetode. Para pendahulunya yang telah kita ketahui sebelumnya telah melakukan pembongkaran dan memindahkan batu-batu candi tanpa memikirkan untuk melakukan perawatan dan pemugaran candi yang memiliki nilai sejarah tersebut. Dan pada tahun 1926 usaha tersebut dilanjutkan oleh De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Dan pada tahun 1931 digantikan oleh Ir.Van Romondt hingga tahun 1942 dan kemudian yang menjadi ketua/ pimpinan renovasi itu diberikan kepada putra bangsa Indonesia sendiri hingga tahun 1993.
Arca Patung Ganesha |
Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuli candi utama dan lebih terdapat 250 candi kecil. Tiga candi utama tersebut dinamai Trisakti yang dipersembahkan kepada sang yang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahmana sang pencipta.Candi utama memiliki ketinggian hingga 47 m, dan merupakan candi terbesar di asia tenggara.
Candi ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang Dalam dinding candi banyak terdapat relief candi dan arca yang memiliki arti masing-masing.
Pada tanggal 27 Mei 2006 terjadi gempa dahsyat yang menggoncang Jogja dan Jawa Tengah dengan kekuatan 6.2 skala richter. Candi Prambanan mengalami dampak kerusakan akibat gempa tersebut, terutama bagian kompleks Candi Brahma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar